_-_*SELAMAT DATANG*_-_
JUARA SEJATI BUKAN YANG TIDAK TERKALAHKAN TETAPI YANG PUNYA SEMANGAT TAK TERKALAHKAN

Senin, 08 September 2014

Menjadi Atlet Poomsae Itu Mudah?

Atlet Taekwondo identik dengan kyurugi, sebagian besar taekwondoin berkarir pada kyurugi. Dengan beban latihan yang berat, olah fisik yang teratur, berlatih teknik, mental, dll membuat suatu stigma atau pandangan bahwa menjadi atlet kyurugi adalah segala-galanya.

Seiring bertambahnya regulasi terbaru dari WTF (World Taekwondo Federation) pertandingan taekwondo sekarang tidak hanya mempertandingkan kelas kyurugi saja, tapi muncul “mainan” baru, yaitu pertandingan poomsae. Beberapa tahun silam, atau sekitar 5 tahun yang lalu, pertandingan poomsae sering disisipkan (exhibition) di tiap pertandingan taekwondo. Namun saat ini, nomor poomsae sudah merupakan salah satu bagian resmi dari pertandingan Taekwondo, baik di tingkat Daerah, Nasional, maupun Internasional.

Karena merupakan “mainan” baru, maka banyak yang menganggap remeh baik pertandingannya maupun atletnya. Banyak yang salah sangka, bahwa mengikuti pertandingan poomsae itu sangat mudah. Tidak perlu latihan fisik, teknik, mental, bahkan tidak perlu capek-capek latihan layaknya pertandingan kyurugi.

Jika kita menganggap demikian, maka mulai sekarang hilangkan pola pikir seperti itu...Seorang atlet poomsae tidak bisa dipandang sebelah mata. Seorang atlet poomsae mempunyai peran dan andil yang sama dalam sebuah pertandingan, nomor poomsae saat ini sudah ikut diperhitungkan dalam perolehan medali untuk menentukan juara umum.

Poomsae merupakan serangkaian gerakan yang sangat membutuhkan konsentrasi penuh di tiap gerakannya, dituntut untuk menghasilkan gerakan yang indah, penuh tenaga yang ideal, sehingga menimbulkan suatu seni tersendiri bagi yang melihatnya. Gerakan poomsae  merupakan perpaduan antara Ritme/irama, akurasi, power and speed, presentasi, expression of ki, dan keluwesan gerak. 

Untuk dapat melakukan gerakan poomsae tersebut, maka seorang taekwondoin memerlukan latihan yang intensif, latihan teknik yang tepat, fisik yang kuat (dalam hal ini, mengenai pengaturan pernapasan), dan tentu saja membutuhkan mental yang kuat.

Kenapa harus mempunyai mental yang kuat? Bukankah kita tidak head to head dengan lawan, atau tidak bertarung dengan siapapun?
Memang kita tidak berhadapan dengan lawan seperti di kyurugi, yang kita hadapi adalah penonton, wasit, dan diri kita sendiri. Apalagi jika kita bertanding di kelas individu, jika mental kita tidak siap, maka yang terjadi adalah rasa percaya diri menurun, konsentrasi rusak, dan yang paling utama kualitas fisik dan teknik akan ikut menurun.

Kenapa harus berlatih intensif untuk menghadapi suatu pertandingan poomsae? Kenapa harus latihan fisik dan teknik segala?
Poomsae yang dipertandingkan, menuntut sebuah kesempurnaan, yang menilai adalah penonton, wasit, dan diri kita sendiri. Untuk mencapai kesempurnaan poomsae, dibutuhkan latihan yang intensif, fisik yang prima (agar tidak ngos-ngosan setelah melakukan poomsae), dan teknik yang tepat.

Seorang atlet kyurugi, yang paling utama adalah berani. Sedangkan atlet poomsae, bukan hanya butuh keberanian, tetapi teknik dasar yang mumpuni, dan basic movement yang baik dan sempurna.
Bagi para taekwondoin yang ingin berorientasi pada poomsae, tidak perlu minder, rendah diri, dan merasa kurang. Karena nilai juaranya sama, bobot sertifikat kejuaraannya sama, bahkan seorang atlet poomsae harus memiliki keterampilan yang lebih baik dalam penguasaan teknik dasar dibandingkan atlet kyurugi. Menjadi atlet poomsae adalah suatu kebanggaan tersendiri, sama seperti atlet kyorugi, bahwa tidak semua taekwondoin mampu menjadi atlet, apalagi menjadi atlet yang langganan juara. Jadi apapun background kita (poomsae atau kyorugi) kita wajib bangga dan terus memiliki semangat tinggi untuk mencapai prestasi setinggi-tingginya.

Dikutip dari: Taekwondo Indonesia: Menjadi Atlet Poomsae Itu Mudah? http://hannythinkabout.blogspot.com/2010/03/menjadi-atlet-poomsae-itu-mudah.html#ixzz3ChCFhCJO 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar