_-_*SELAMAT DATANG*_-_
JUARA SEJATI BUKAN YANG TIDAK TERKALAHKAN TETAPI YANG PUNYA SEMANGAT TAK TERKALAHKAN

Jumat, 12 September 2014

Satria Taekwondo Club Purwokerto

Satria Taekwondo Club (STC) Purwokerto merupakan salah satu club olahraga beladiri Taekwondo yang berada dibawah naungan Satria Taekwondo Academy. STC Purwokerto saat ini memiliki pelatih-pelatih yang cukup komplit/lengkap. Mulai dari pelatih kyorugi, poomsae, bahkan sampai dengan pelatih untuk demonstrasi taekwondo juga ada.
STC Purwokerto telah melahirkan banyak atlet daerah, nasional, bahkan internasional, bukan cuma untuk berkiprah di dalam event-event tingkat daerah saja, tetapi juga berkiprah dalam menyumbang atlet untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON), SEA GAMES, ASIAN GAMES, bahkan sampai dengan Kejuaraan Dunia.
STC diketuai oleh Sabeum Nim Rahmat Priyo Pungkiadi (pemegang sertifikat pelatih nasional), dan dibawah komando beliau, pelatih-pelatih lintas generasi dari STC Purwokerto bahu membahu mengembangkan Taekwondo, baik itu dalam rangka memasyarakatkan Taekwondo, maupun membentuk atlet dan pribadi atlet agar menjadi atlet taekwondo yang baik, bermental baja, namun tetap sopan, patuh, dan taat kepada orang tua.

Tempat Latihan
STC Purwokerto saat ini bertempat latihan di Hall Beladiri GOR Satria Purwokerto.

Ket. : yang bertanda bintang adalah hall beladiri


Hari dan Jam Latihan
Hari Latihan : Kamis dan Minggu
Jam Latihan  : 16.00 s.d 18.00 WIB

Bagi orang tua yang menginginkan anaknya memiliki kegiatan positif, dapat bergabung dengan Satria Taekwondo Club Purwokerto. STC Purwokerto menerima pendaftaran anggota secara umum. Bagi yang berminat, bisa datang langsung ke Hall Beladiri GOR Satria Purwokerto, atau bisa menghubungi Contact Person dibawah ini :

Ibu Indri : 08121564002, 085647954002

Apa itu Hosinsul Taekwondo

Hosinsul adalah teknik pertahanan diri dalam melindungi diri secara efektif ketika diserang secara tiba tiba. Hosinsul digunakan untuk melindungi diri apabila menerima serangan secara tiba tiba, jadi hosinsul dapat juga diartikan sebagai seni bela diri non agresif / manusiawi.
Hosinsul di taekwondo ini memiliki sifat asli dari ketidakpedulian. Hal ini seharusnya untuk mendeteksi gerakan berikutnya lawan sebelumnya, membela dan memblokir pelanggaran efektif.

Korea telah mengembangkan seni bela diri tradisional, namun yang paling menonjol menyerang.

Hosinsul berbeda dari seni bela diri lain dalam hal mengejar perlindungan diri terhadap serangan kekerasan dan kerusakan minimal pada lawan. Anda dapat melihat perbedaan antara seni bela diri defensif dan ofensif Hosinsul, kini berkembang menjadi olahraga, seperti taekwondo, judo, gulat dan tinju, semua aturan permainan yang memiliki pelaku-berorientasi dan pemenang-keputusan titik serangan.

Tapi Hosinsul percaya bahwa pertahanan terbaik adalah pelanggaran yang terbaik dan master Hosinsul adalah pelindung, bukan penyerang. Hosinsul menekankan olahraga dalam kehidupan nyata, tidak seperti olahraga elit yang berjalan untuk kekuatan fisik dan kemenangan turnamen. Itu ada untuk sosial yang lemah, seperti perempuan, siswa muda, orang-orang lanjut usia. Jika mereka menghadapi kekerasan di setiap tempat, mereka dapat menggunakan beberapa Hosinsul untuk keluar dari masalah.

Berikut ini beberapa gerakan hosinsul.

Kyukpa

Kyukpa atau teknik pemecahan benda keras adalah latihan teknik dengan memakai sasaran/obyek benda mati, untuk mengukur kemampuan dan ketepatan tekniknya. Obyek sasaran yang biasanya dipakai antara lain papan kayu, batu bata, genting, dan lain-lain. Teknik tersebut dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan, bahkan tusukan jari tangan.
Teknik kyukpa ini biasanya dilakukan pada saat demonstrasi keahlian dari para taekwondoin. Teknik yang digunakan di dalam kyukpa biasanya mulai dari teknik sederhana atau ringan, sampai dengan teknik yang kompleks dan tidak biasa, bahkan terkadang dapat membuat kagum bagi yang melihat.
Berikut ini adalah beberapa gambar teknik demonstrasi kyukpa.

Kamis, 11 September 2014

Kyorugi dalam Taekwondo


Taekwondo, ilmu beladiri yang berasal dari Korea mengutamakan ketahanan, kecepatan, fisik, dan kekuatan mental. Perkelahian bebas (sparring) atau di dalam bahasa Korea disebut “kyorugi” berasal dari akar kata “Kyoruda” yang berarti adu kekuatan fisik dan mental (spirit).
Kyorugi adalah pertarungan antara dua orang Taekwondoin dimana mereka saling serang dan bertahan untuk menjatuhkan lawannya dengan menggunakan teknik-teknik tendangan maupun pukulan yang diajarkan di taekwondo.
Dalam melakukan kyorugi maka diperlukan ketahanan fisik, kecepatan aksi-reaksi, fleksibilitas, variasi-variasi tendangan, serangan-pertahanan dan juga mental yang kuat. jadi singkatnya, kyorugi merupakan manifestasi dari fisik, mental dan juga semua gerakan dasar dari taekwondo. 

Rabu, 10 September 2014

Basic Movement (14 Kinds)

Di dalam WTF Poomsae Competition Rules and Interpretation yang diupdate terakhir pada tanggal 1 Januari 2014, ada 14 macam gerakan dasar yang wajib dikuasai dan dilakukan oleh setiap Taekwondoin. Akan tetapi secara khusus, 14 macam gerakan dasar ini wajib untuk dikuasai oleh setiap atlet Poomsae. Hal ini dikarenakan, gerakan-gerakan dasar ini merupakan rangkaian gerak dasar yang ada di setiap Poomsae yang ada di dalam Taekwondo.
Berikut ini adalah gambar dari 14 Macam Gerakan Dasar (Basic Movement).

Pertandingan Poomsae

Poomsae saat ini merupakan salah satu nomor yang dipertandingkan dalam Cabang Olahraga Beladiri Taekwondo. Oleh karena itu, ada peraturan-peraturan pertandingan yang perlu diperhatikan dan dicermati secara seksama oleh para pelatih apabila akan menurunkan atlet-atletnya dalam suatu ajang kompetisi/pertandingan Poomsae.
Perlu diketahui bahwa di dalam suatu pertandingan Poomsae, bahwa nilai yang muncul dan keluar sebagai hasil akhir adalah merupakan hasil dari nilai sempurna yang dimiliki sebelum para atlet memainkan Poomsae dikurangkan dengan kesalahan-kesalahan yang didapati pada saat gerakan Poomsae tersebut dilakukan. Jadi, secara garis besar dan umum, bahwa dalam pertandingan Poomsae, setiap atlet dianggap memiliki nilai kesempurnaan gerak dari setiap Poomsae yang akan diperagakan, sedangkan untuk hasil/nilai akhir merupakan pengurangan dari kesalahan-kesalahan gerak yang dilakukan pada saat memperagakan Poomsae.

Poomsae (Rangkaian Gerak dalam Taekwondo)

Poomsae, mungkin itu kata-kata yang akan terdengar aneh di telinga kita. Jangankan orang umum yang belum tahu tentang Taekwondo, bahkan para Taekwondoin sendiri ada yang belum mengetahui apa itu poomsae sebenarnya, bagaimana sistem pertandingannya, dan bagaimana cara penilaiannya.
Jika di dalam Pencak Silat kita mengenal adanya Kerapihan Teknik, di dalam Karate ada KATA, dan EMBU dalam beladiri Kempo, maka di cabang olahraga beladiri Taekwondo kita mengenal adanya POOMSAE.
Poomsae merupakan salah satu nomor dalam pertandingan Taekwondo yang memperagakan jurus dan rangkaian teknik-teknik yang ada di dalam beladiri Taekwondo. Akan tetapi, pada dasarnya Poomsae atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan pertahanan diri, yang dilakukan melawan lawan yang imajiner, dengan mengikuti diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian gerakan poomse didasari oleh filosofi timur yang menggambarkan semangat dan cara pandang bangsa Korea.